Minggu, 27 September 2009

piawai kota jakarta

Gunung menjulang piawai
Pantai dan laut yang menghampar padu
Indah semat di mata
Batu tersusun tumpuk
Mengundang juta mata melongoknya
Ribu kotak kilat pun telah jadi saksi
Anggun dan menawannya dia
Gemintang rupa tergambar jelas
Tak ada debur asap yang halangi
Masih terjaga rasinya
Masih bertuah dan rupawan
Berjuta kumbang dan kupu-kupu telah hinggap dan pergi
Menyisakan jejak mulia bagi kota ini
Dari segala penjuru bahkan luar tanah air ini
Tampan tak tergantikan
Banyak tinta yang tercurah di kota ini
Buah akal tercipta manis dan unik
Ragam pribadi satu tuju
Mencirikan perannya
Berpasang-pasang roda hitam menggelinding rapi
Semut berbaris susun rapi
Si gagah siap jaga atur semua tiap saat
Tak ada sumpal
Hanya tegas dan bertanggung jawab
Hampir tak perlu takut
Hampir sepi kotak-kotak jeruji itu
Semakin melimpah ruah kekayaannya
Cakrawala mata pandang
Asri tertampak
Sisa tak terpakai itu di tempat seharusnya sudah
Pantaslah dapat logam perak
Entah apa lagi
Ada banyak yang lain
Semakin akan terungkap lainnnya
Ragam, budaya, kekhasan
Manis kan terkuak nanti
Tak sabar tunggu agungnya esok
Kota Jogjakarta

tercurah di secarik kertas tanggal 25 september 2009

Sabtu, 19 September 2009

Keluarga, yang Terbaik dari Tuhan

“ Lebih baik kita buang saja anak cacat itu. Aku malu punya anak seperti dia,” kata seorang suami kepada isterinya.
“ PAPA, jangan sebut putri kita dengan sebutan itu. Anak kita itu hanya terkena syndrome down,” jawab sang isteri
“ TERSERAH ! Yang jelas AKU MUAK dengan semua ini. Punya putri yang tidak normal dan putra yang nakal, tukang mabuk dan bodoh. Kamu juga tidak becus merawat anak. Lebih baik KITA CERAI saja,” kesal sang suami.
Lalu pergilah sang suami. Sang istri kini hanya bisa menangis dan berdoa menyadari keadaan keluarganya.
Dan keesokan harinya sang suami pulang. Dan sang istri meminta waktunya untuk bicara sejenak. Sang istri katakan, “aku akan setuju bercerai denganmu dengan satu syarat. Tolong lihat dan hayati benda ini sejenak. 10 menit saja.”
Lalu sang istri memberinya sebuah album foto hadiah pernikahan mereka dari seorang pendeta dulu. Di halaman depan terdapat sebuah foto keluarga dan sebuah tulisan manis. Itu adalah foto mereka yang terlihat manis dan utuh. Dan dibawah foto itu terdapat tulisan demikian :
Tuhan jangan berikan apa yang kumau
Tapi berilah apa yang terbaik bagiku

SELAMAT RIBUT RUKUN
Dari : kasih Tuhan

Sang suami akhirnya menangis dan meminta maaf pada istrinya. Dan mereka akhirnya tidak jadi bercerai.
Beberapa kata dariku: Terimalah keluarga kita apa adanya, sebagaimana pun kita kecewa oleh mereka. Percayalah mereka adalah anugerah terindah yang terbaik dari Tuhan. GBU all the T.I.M.E.

Note: syndrome dowm yang biasa disebut kembar seribu adalah kelainan pada kromosom no 5 yang mengakibatkan cacat mental

Senin, 14 September 2009

membuat puisi

Ini adalah beberapa ide yang bisa saya kembangkan dalam membuat puisi yang baik menurut pengalaman dan pengetahuan yang saya tahu. Dihadirkan dalam bentuk mind mapping yang bisa jadi masukan anda dalam membuat puisi yang baik. selamat mengembangkannya...!!!