Gunung menjulang piawai
Pantai dan laut yang menghampar padu
Indah semat di mata
Batu tersusun tumpuk
Mengundang juta mata melongoknya
Ribu kotak kilat pun telah jadi saksi
Anggun dan menawannya dia
Gemintang rupa tergambar jelas
Tak ada debur asap yang halangi
Masih terjaga rasinya
Masih bertuah dan rupawan
Berjuta kumbang dan kupu-kupu telah hinggap dan pergi
Menyisakan jejak mulia bagi kota ini
Dari segala penjuru bahkan luar tanah air ini
Tampan tak tergantikan
Banyak tinta yang tercurah di kota ini
Buah akal tercipta manis dan unik
Ragam pribadi satu tuju
Mencirikan perannya
Berpasang-pasang roda hitam menggelinding rapi
Semut berbaris susun rapi
Si gagah siap jaga atur semua tiap saat
Tak ada sumpal
Hanya tegas dan bertanggung jawab
Hampir tak perlu takut
Hampir sepi kotak-kotak jeruji itu
Semakin melimpah ruah kekayaannya
Cakrawala mata pandang
Asri tertampak
Sisa tak terpakai itu di tempat seharusnya sudah
Pantaslah dapat logam perak
Entah apa lagi
Ada banyak yang lain
Semakin akan terungkap lainnnya
Ragam, budaya, kekhasan
Manis kan terkuak nanti
Tak sabar tunggu agungnya esok
Kota Jogjakarta
tercurah di secarik kertas tanggal 25 september 2009
Minggu, 27 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar